OGOH OGOH PERTAMA BI BERTEMAKAN TIGA HEWAN PENJAGA KEDAULATAN RUPIAH PADA NYEPI SAKA 1945

Written by on March 22, 2023

OGOH OGOH PERTAMA BI BERTEMAKAN TIGA HEWAN PENJAGA KEDAULATAN RUPIAH PADA NYEPI SAKA 1945

Tika | Thomson News Bali

22 Maret 2023

Thomson-Untuk pertama kalinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Bali ikut berpartisipasi membuat ogoh ogoh setinggi kurang lebih 3,5 meter dalam memeriahkan hari raya nyepi saka 1945 yang berlokasi tak jauh dari Gedung BI yakni di Desa Yang batu Kangin jalan Letda Tantular renon Denpasar. Ogoh Ogoh Milik BI yang mengusung konsep cinta bangga dan paham rupiah, dengan simbol burung Cendrawasih, Badak Jawa dan burung Garuda , tiga hewan penjaga kedaulatan rupiah melawan sang Butakala yang menggambarkan sifat buruk manusia yang secara tidak sadar merusak uang rupiah diarak di sepanjang renon Denpasar disertai narasi yang menjelaskan cinta bangga dan paham rupiah kepada masyarakat bali, wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Bali, Trisno Nugroho, Selasa 21/3/2023 mengatakan, ogoh ogoh cinta bangga dan paham rupiah adalah ogoh ogoh pertama yang dibuat oleh BI untuk ikut serta dalam memeriahkan hari raya Nyepi saka 1945. Makna dari tiga hewan dalam ogoh ogoh tersebut, bisa diartikan hewan Badak Jawa melambangkan Cinta, burung Garuda melambangkan bangga, dan burung Cendrawasih melambangkan paham.

Dalam pawai tersebut, BI melalui ogoh ogoh cinta bangga dan paham rupiah menghimbau agar masyarakat bali, wisatawan lokal dan wisatawan asing, untuk selalu menggunakan rupiah baik tunai maupun non tunai sebagai satu satunya alat transaksi yang sah di Indonesia. Diceritakan, Badak Jawa dan burung Cendrawasih, menyebarkan rupiah keseluruh Indonesia yang dibawakan oleh burung Garuda. Tetapi sang Butakala berusaha menghalangi dan berniat untuk merusak uang rupiah tersebut namun di lawan oleh burung Cendrawasih dan burung Garuda yang akhirnya mampu mengalahkan sang Butakala. Sang Garuda kemudian menghimbau agar masyarakat senantiasa menjaga dan merawat rupiah dengan baik melalui metode 5 Jangan, Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi.

Trisno Nugroho menjelaskan ide untuk ikut mengarak (pawai) ogoh ogoh pada pengerupukan hari raya nyepi ini bertujuan untuk mengenalkan dan mensosialisasikan cinta bangga dan paham rupiah ke masyarakat luas melalui pawai ogoh ogoh yang diiringi dengan sebuah narasi yang menjelaskan cinta bangga dan paham rupiah.”Memasyarakatkan cinta bangga dan paham rupiah di Bali ini penting banget ya buat masyarakat Bali ogoh ogoh merupakan simbul yang sangat populer sehingga nanti dalam pawai ada narasi yang menceritakan cinta bangga dan paham rupiah dimana kita mesti menjaga rupiah, pakailah rupiah di Bali, dan juga KRIS, dimana banyak wisman di Indonesia yang harus menyadari untuk menggunakan rupiah selama di Bali,” jelas Trisno yang mengaku senang ikut mengusung ogoh ogoh bersama staf BI yang lainnya.

Lebih lanjut Trisno Nugroho mengatakan, melalui ogoh ogoh ini diharapkan masyarakat dan juga wisatawan sadar dan menjadi tahu untuk lebih mencintai rupiah dan bisa membudayakannya di pulau dewata ini. Terkait biaya yang di keluarkan untuk ogoh ogoh cinta bangga dan paham rupiah ini, Trisno mengaku sekitar 2 juta rupiah. ” Biayanya sekitar 1 atau 2 juta rupiah dan untuk tahun depan kita akan tetap ikut lagi dengan mengusung konsep yang berbeda yaitu inovasi dan kreatif”,. tutup Trisno (Tik)


Thomson Kebumen

Current track

Title

Artist