Rumah Sakit “Bali Mental Health Clinic” hadir Di Denpasar Siap Berikan Kesehatan Jiwa
Written by thomson_admin on April 17, 2023
Rumah Sakit "Bali Mental Health Clinic" hadir Di Denpasar Siap Berikan Kesehatan Jiwa
Tika | Thomson News Bali
17 April 2023
Thomson – Pandemi Covid-19 yang bermula pada akhir tahun 2019, telah menjadi batu uji bagi sistem kesehatan seluruh negara di dunia. Pandemi yang disebabkan oleh virus, menyebar dengan demikian mudah tidak hanya menimbulkan efek pada kesehatan fisik, tetapi juga berpengaruh kepada kesehatan mental seseorang. Berbagai permasalahan yang terjadi karena Covid-19 ini dinilai menjadi sumber stres baru bagi masyarakat.
Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan yang menyeluruh. Namun di sebagian besar negara berkembang, masalah kesehatan mental belum diprioritaskan apabila dibandingkan dengan penyakit menular. Fasilitas pelayanan kesehatan mental masih sedikit dan terbatas, terlebih fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan pelayanan kesehatan mental secara lengkap.
Bali merupakan destinasi wisata utama di Indonesia dan terkemuka di seluruh dunia yang menarik banyak turis mancanegara untuk berkunjung. Pulau Bali dengan keindahan alam, budaya yang masih terjaga dan keramahan penduduknya kerap menjadi daerah tujuan healing untuk masyarakat dunia. Namun healing bukan sekedar liburan, healing adalah suatu proses pemulihan dari keadaan memburuknya kesehatan emosi, psikis, atau fisik seseorang. Bali Mental Health Clinic mencoba menjawab kebutuhan berwisata dan healing dengan konsep medical tourism.
Atas fenomena tersebut, sembilan belas dokter spesialis kedokteran jiwa didukung oleh tim manajemen yang berpengalaman yaitu ibu Cokorda Putri Rustini, dr. Ni Putu Ayu Saraswati Apsari, Sp.KK, dr. I Gst Rai Putra Wiguna, Sp.KJ dan dr. I Gde Yudhi Kurniawan, Sp.KJ berkumpul untuk menjawab tantangan tersebut dengan mendirikan Bali Mental Health Clinic (BMHC).
BMHC diresmikan oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah jaya Negara pada minggu 16/4/2023 terletak di jalan Imam Bonjol No. 125, Monang-Maning, Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Kota Denpasar. Dipimpin oleh dr. I Gusti Rai Tirta, Sp.KJ (K) yang berpengalaman sebagai Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli, BMHC sebagai klinik utama rawat inap khusus jiwa pertama di Pulau Bali berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang aman, handal dan terpercaya.
Bali Mental Health Clinic (BMHC) menawarkan layanan kesehatan jiwa yang lengkap dan memadukan dengan wisata Bali yang terkemuka. Konsep medical tourism ini diimplementasikan dengan mengadakan pelayanan kegawat daruratan masalah mental, layanan rehabilitasi psikososial untuk orang dengan gangguan jiwa; layanan rehabilitasi narkobayang aman dan legal baik untuk detoksifikasi maupun stabilisasi orang yang mengalami ketergantungan zat; layanan rehabilitasi untuk anak berkebutuhan khusus meliputi fisioterapi, terapi okupasi dan terapi wicara; layanan tes kapasitas mental dan kepribadian; layanan pencegahan dan perawatan percobaan bunuh diri; layanan respite care berupa perawatan orang dengan gangguan jiwa untuk jangka waktu tertentu meskipun tanpa indikasi rawat inap; sampai dengan permasalahan hukum yang melibatkan Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Bali Mental Health Clinic (BMHC) juga berupaya memenuhi kebutuhan turis mancanegara untuk mengakses layanan kesehatan jiwa baik untuk konsultasi maupun untuk mendapatkan pengobatan lanjutan dari negaranya.Semua layanan dilaksanakan oleh Psikiater dan Psikolog Klinis yang professional dan berpengalaman di bidangnya serta didukung dokter umum, tim keperawatan yang terlatih, ahli gizi, apoteker dan unsur penunjang lainnya. Masyarakat dapat mengakses layanan Bali Mental Health Clinic (BMHC) secara langsung maupun dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui telemedicine. Pelayanan rawat jalan meliputi konsultasi dengan psikolog klinis dan psikiater yang mengutamakan kenyamanan dan privacy pasien serta layanan rehabilitasi anak berkebutuhan khusus. BMHC memiliki pelayanan rawat inap dengan fasilitas 10 kamar perawatan yang masing-masing hanya berisi 1 pasien demi menjaga kenyamanan dan privacy pasien. BMHC juga memiliki 3 ruang observasi yang di-design khusus untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pasien yang berada dalam status kegawatdaruratan mental.
BMHC juga memberikan layanan evakuasi pasien di seluruh Pulau Bali. Layanan evakuasi darat didukung dengan tersedianya ambulans dengan spesifikasi keamanan khusus kesehatan mental, disamping itu juga memberikan layanan evakuasi laut dan udara hingga lintas negara. Layanan evakuasi yang komprehensif ini didukung oleh tim yang terlatih dan berkompeten dalam melakukan evakuasi medis.
Walikota Jaya Negara disela-sela peninjauan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan soft opening BMHC. “Keberadaan BMHC sangat membantu mempercepat penanganan kesehatan serta menjadi solusi bagi masyarakat Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Terlebih saat ini dengan adanya dampak pasca pandemi Covid-19 yang berpengaruh pada kesehatan mental dilingkungan masyarakat. Disamping itu kemajuan teknologi juga memberikan dampak pada permasalahan mental, dari kalangan anak-anak, remaja hingga lansia. “Tentu kami menyambut baik dengan keberadaan BMHC yang terkhusus pada penanganan kesehatan mental dan menjadi alternatif pengobatan dalam kesehatan mental, dan program BMHC nanti bisa kita kerjakan bersama seperti pelayanan BPJS di RS. Wangaya dan pelayanan lainnya dengan BMHC khusus pada kesehatan mental,” ujarnya
Sementara pimpinan PT Dharma Sejahtera Rahayu, Tjokorda Putri Rustini Raka didampingi Direktur BMHC, dr. I Gusti Rai Tirta menyampaikan bahwa terwujudnya BMHC ini tidak terlepas dari adanya guncangan Covid-19 yang tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. “Pengalaman rekan-rekan dokter psikeater dan psikolog di ruang praktek pribadi maupun di rumah sakit banyak masyarakat yang datang memeriksakan kesehatannya, dari keluhan susah tidur, hingga ketakutan,” ujarnya.
Sehingga pengalaman ini membuat gagasan untuk mendirikan BMHC dilahan seluas 3500 meter persegi. Gedung klinik merupakan awalnya Hotel Dharma Wisata dengan 32 kamar. Sehingga kami merubah bentuk usaha yang awalnya hotel menjadi klinik rawat inap jiwa. “Kami ingin ikut berperan melalui kesejahteraan mental terlebih saat ini masyarakat telah mengetahui pentingnya kesehatan mental,” ujarnya.
Keberadaan BMHC sebagai langkah mendukung program pemerintah dalam pelayanan kesejahatan jiwa dari masyarakat, dengan layanan BMHC, rawat jalan, terapi anak berkebutuhan kusus, pelayanan rawat inap, UGD, dan juga penjemputan ambulance. (Tik)