• Uncategorized

BI Harapkan Guru Penggerak Beperan Tingkatkan Cinta Bangga Dan Paham Rupiah Untuk Generasi Muda

Written by on May 8, 2023

BI Harapkan Guru Penggerak Beperan Tingkatkan Cinta Bangga Dan Paham Rupiah Untuk Generasi Muda

Tika | Thomson News Bali

8 Mei 2023

Thomson – Rupiah merupakan identitas dan simbol bangsa yang tidak terpisahkan. Tidak hanya itu rupiah juga merupakan bagian dari perjalanan sejarah bangsa. Sebelum Indonesia merdeka banyak sekali uang yang beredar di masyarakat sampai akhirnya pada tanggal 30 Oktober tahun 1946 dikeluarkanlah mata uang tunggal. Penggunaan mata uang tunggal yaitu rupiah meleburkan seluruh mata uang yang ada di Indonesia dan menggambarkan persatuan dan kedaulatan Indonesia.

Demikian dikatakan Deputi Kepala KPw BI Propinsi Bali Gusti Agung Diah Utari dalam sambutannya pada kegiatan Training Of Trainer Cinta Bangga dan Paham (CBP) rupiah yang diselenggarakan di Kantor Perwakilan BI Propinsi Bali sabtu 6 Mei 2023.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar, AA Gede Wiratama M.Ag, Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar I Gusti Ngurah Edy Mulya, Kepala Balai Guru Penggerak Propinsi Bali, Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan Propinsi Bali, Koordinator Pengawas Sekolah Kodya Denpasar, Kepala PGRI kota Denpasar serta Guru penggerak se-kabupaten/Kota di Bali.

Lebih lanjut dalam sambutannya Diah Utari mengatakan Bank Indonesia sebagai Bank Central Republik Indonesia mempunyai satu tujuan yaitu menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah. kestabilan nilai rupiah ini terwujud di dalam dua hal yang pertama adalah inflansi dan yang kedua adalah nilai tukar. Untuk mencapai tujuan Bank Indonesia ini BI di dukung oleh tiga pilar yaitu menetapkan dan melaksanakan pinjaman moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Diah Utari mengatakan melalui kegiatan TOT Cinta Bangga Rupiah ini, BI mengajak para guru penggerak untuk berperan meningkatkan semangat nasionalisme kepada generasi muda untuk lebih mencintai uang rupiah.

“Guru adalah ujung tombak yang berhadapan dengan anak didik dan masyarakat, sehingga kolaborasi ini kami harapkan dapat memperluas pengetahuan mengenai rupiah kepada masyarakat,” Ujar Diah Utari kepada guru penggerak yang merupakan guru unggulan di Bali.

Sebagai alat pemersatu bangsa, rupiah didesain untuk mewakili generasi bangsa dan seluruh wilayah Indonesia. Generasi bangsa tercermin dari gambar pahlawan dalam desain uang rupiah. Dari uang rupiah, kita juga bisa mengenal beragam seni dan budaya serta keindahan alam Nusantara. Khusus untuk Bali di antaranya tenun gringsing menghiasi Uang Peringatan Kemerdekaan pecahan Rp75.000 tahun emisi 2020 serta Tari Legong yang ada pada pecahan Rp50.000.

Dikatakan Diah Utari masyarakat belum sepenuhnya memperlakukan uang rupiah secara baik serta terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap fungsi rupiah. “Padahal perlakuan kita terhadap rupiah menentukan usia edar uang tersebut. Semakin kita berhati-hati dan menjaga dengan baik, uang rupiah akan bertahan lama, dan dapat dikenali ciri-ciri keasliannya. Dengan begitu, kita turut serta meminimalisir peredaran uang palsu yang merugikan negara,” ujarnya lagi.

Era Digitalisasi, transaksi menggunakan rupiah tidak hanya dapat dilakukan secara tunai, namun juga secara non-tunai dan salah satunya pembayaran dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS merupakan standardisasi QR Code Pembayaran di Indonesia dan menjadi solusi bertransaksi secara CeMuMuAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal) karena dapat dilakukan melalui handphone tanpa kontak fisik kapan pun dan dimana pun tanpa tatap muka.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kota Denpasar AA Gede Wiratama mengaku sangat senang adanya kegiatan TOT untuk para guru penggerak. pelibatan para guru penggerak tersebut diharapkan pemahaman cinta, bangga, dan paham rupiah kepada peserta didik dapat lebih meluas.

“Kalau anak-anak kita cinta, bangga dan paham rupiah, maka nanti dari kecil sampai besar akan terus bangga. Mata uang kita tentu perlu disosialisasikan kepada anak-anak. Termasuk anak-anak disosialisasikan cara menabung secara digital maupun manual,” katanya lagi.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan mengenai cinta rupiah lewat digitalisasi, pihaknya telah memiliki sejumlah program unggulan untuk meningkatkan indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah termasuk yang menyentuh berbagai pemangku kepentingan.

“Khusus untuk sekolah melalui program Gen Dental atau Generasi Denpasar Digital ini yang menyentuh semua pemangku kepentingan di sekolah-sekolah dengan sasaran semua SMP negeri dan swasta akan menjalankan transaksi digital di sekolah. Pak Wali Kota sudah melaunching program ini 14 Februari lalu,” Tutup Eddy Mulya. (Tik)


Thomson Kebumen

Current track

Title

Artist