BIG dan UNGEGN Gelar Penelitian Di Kawasan Suci Tirta Empul Dan Goa Gajah

Written by on June 8, 2023

BIG dan UNGEGN Gelar Penelitian Di Kawasan Suci Tirta Empul Dan Goa Gajah

Tika | Thomson News Bali

23 Juni 2023

Thomson – Badan Informasi Geospasial (BIG) berkolaborasi dengan United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) mengunjungi kawasan obyek budaya pura Tirta Empul kecamatan Tampak Siring kabupaten Gianyar Bali , kamis, (22/6) guna melakukan penelitian dan pengumpulan data terkait penamaan rupabumi sebagai warisan budaya. Praktek langsung Penelitian dan pengumpulan data ini melanjutkan serangkain penyelenggaraan International Training on Toponymy. Event yang berlangsung 5 hari (19-23 Juni 2023) di Kuta badung.

International Training on Toponymy menjadi agenda kerja United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) Asia South-East (ASE) Division Tahun 2019-2022. Sebelumnya, pelaksanaannya sempat tertunda karena pandemi Covid-19 dan baru kembali dapat dilaksanakan Tahun 2023. Pelaksanaan pelatihan bertaraf internasional ini merupakan komitmen Indonesia, meskipun sejak April 2022 sudah tidak lagi menjadi Ketua UNGEGN ASED, digantikan oleh Brunei Darussalam.

Sebanyak 132 anggota dengan menggunakan bus menuju kawasan suci pura Tirta Empul yang dilanjutkan ke pura Goa Gajah dan berakhir di obyek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) untuk dinner bersama. Praktik langsung ini untuk memberikan gambaran kepada peserta mengenai cara melaksanakan pengumpulan nama rupabumi serta bagaimana aplikasi-aplikasi spasial dapat dimanfaatkan dalam melakukan prosesnya. Usai melakukan penelitian di pura Tirta Empul para anggota melaksanakan pelukatan bersama.

Pelatihan ini meliputi National Agencies, Models, and Procedures; 2. Geographical Names as Cultural Heritage; 3. Cultural Heritage in Bali; 4. Geographical Names Collection Systems; 5. Geographical Names Data Processing and Management.

” Aspek budaya merupakan aspek yang penting dalam kenamaan dengan salah satu tujuannya adalah untuk melestarikan budaya atau cultur melalui nama karena obyek obyek berganti nama sehingga kehilangan sejarah dari obyek budaya tersebut. kami ingin melestarikan budaya tersebut,” jelas Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponimi Badan Informasi Geospasial, Ade Komara Mulyana

Para peserta pelatihan diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya toponimi sebagai warisan budaya, serta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam konteks pelestarian budaya, pengembangan pariwisata berkelanjutan, dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pemetaan dan penamaan tempat. Kedepannya, peserta juga dapat berkontribusi dalam pelestarian dan pengembangan warisan budaya melalui pemahaman yang lebih baik tentang nama rupabumi.

Diketahui Toponimi sebagai ilmu yang mempelajari tentang nama rupabumi, di mana Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi menjelaskan bahwa nama rupabumi merupakan nama yang diberikan pada unsur rupabumi. (Tik)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published.



Thomson Kebumen

Current track

Title

Artist