BIG Gelar Pelatihan Rupabumi Berkolaborasi Dengan UNGEGN

Written by on June 8, 2023

BIG Gelar Pelatihan Rupabumi Berkolaborasi Dengan UNGEGN

Tika | Thomson News Bali

20 Juni 2023

Thomson – Penyelenggaraan nama rupabumi menjadi amanah dari Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021, di mana badan, lembaga, serta pemerintah daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten atau kota memiliki kewajiban untuk melaksanakan kegiatan ini.

Badan Informasi Geospasial (BIG) menyelenggarakan International Training on Toponymy. Event yang berlangsung 5 hari (19-23 Juni 2023) merupakan kolaborasi BIG bersama United Nations Group of Expert on Geographical Names (UNGEGN). Pelatihan yang digelar di Kuta Badung dihadiri 132 peserta dengan mengusung tema “Geographical Names as Cultural Heritage” atau Nama Geografis sebagai Warisan Budaya

Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponimi Badan Informasi Geospasial, Ade Komara Mulyana mengatakan, pelatihan ini akan membahas lima materi, diantaranya National Agencies, Models, and Procedures, Cultural Heritage in Bali, dan Geographical Names Collection Systems.

” Aspek budaya merupakan aspek yang penting dalam kenamaan dengan salah satu tujuannya adalah untuk melestarikan budaya atau cultur melalui nama karena obyek obyek berganti nama sehingga kehilangan sejarah dari obyek budaya tersebut. kami ingin melestarikan budaya tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan dipilihnya Bali sebagai dalam menyelenggarakan pelatihan ini karena Bali memiliki keunikan dan cultur budaya yang kental dan untuk survei lapangan yang akan di kunjungi terkait pengumpulan data adalah Tirta Empul dan Goa Gajah.

Kepala Badan Informasi Geospasial, Prof. Muh Aris Marfai pada kesempatan yang sama mengemukakan, pelatihan ini menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan atau mensosialisasikan toponimi juga mendapatkan persamaan persepsi, sharing, ide terkait standarisasi penamaan.

“Karena penamaan itu tidak sekadar pada identifikasi, dan mengkoleksi, tetapi kita juga perlu menstandarkan, agar diperoleh kesamaan dalam pengaturan nama, sehingga diperoleh kesamaan pemahaman bersama bukan saja di level nasional tapi juga di International ,” jelasnya

Dikatakan Aris Marfai, setiap orang bisa taging dalam aplikasi tapi kita punya nama yang baku, penamaan rupabumi sangat membantu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Toponimi menjadi penyeimbang taging agar ke depan taging tersebut tidak menyamarkan nama baku suatu rupabumi. Ia menambahkan, Taging itu tidak formal, tidak resmi. Tetap penamaan resminya melalui proses standarisasi. (Tik)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published.



Thomson Kebumen

Current track

Title

Artist