Thomson News – Menanggapi laporan terhadap dirinya Anggota DPD RI Propinsi Bali Shri Arya Wedhakarna (AWK) akhirnya melaporkan balik pelapor ke Polda Bali dan Bawaslu Propinsi Bali. AWK mengaku telah melaporkan 4 caleg dari tiga partai yakni partai PK*, partai P*N, dan partai UMM*T yang di duga Ikut terlibat dalam aksi demo AWK pada tanggal 4 Januari lalu yang berlangsung di depan gedung DPD Propinsi Bali.

AWK dalam keterangan persnya kamis (18/1) di gedung DPD Propinsi Bali mengatakan telah menyerahkan dua laporan yang pertama di tujukan ke Polda Bali dan yang kedua ditujukan ke Bawaslu Propinsi Bali. Laporan tersebut terkait beberapa tokoh diantaranya majelis serta tokoh agama yang di duga melakukan fitnah terhadap dirinya.

” Ini sudah masuk unsur pencemaran nama baik, karena telah mengganggu kerja dari seorang wakil rakyat yang sah dan kemudian ikut menyebarkan berita hoax, saya bersyukur laporan sudah diterima sudah proses ya sekarang posisi sudah satu satu,” jelasnya.

Untuk laporan ke Bawaslu Propinsi Bali Ia menjelaskan karena ada indikasi keemoat caleg dari tiga partai tersebut sudah melakukan pelanggaran aturan pemilu. Menurut nya sebagai sesama caleg dilarang melakukan black campaign apapun alasannya apakah isu sara maupun isu program kerja.

“Sebagai seorang nasionalis sebagai seorang anak ideologis Bung Karno saya tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Saudara taulah disini saya bangun bangun patung Soekarno musium Soekarno, siapa Soekarno, beliau seorang tokoh muslim jadi jangan salah kaprah, video di potong potong begitu, ketika saya bicara kebudayaan Bali jangan dianggap rasis wajar saya bicara tentang budaya Bali, ” jelasnya.

Ia menengaskan jika dirinya datang ke Bea Cukai Bandara Ngurah Rai terkait urusan pelayanan bea cukai, gelar bandara terburuk di dunia dan urusan tentang taxi online gojek dan grab yang diadukan oleh komunitas yang ada disana.

AWK menegaskan kembali bahwa dirinya tidak ada menyebutkan kata agama atau kelompok apapun. Bahakan Ia mengaku tetap tenang tenang saja, karena dengan kejadian seperti ini Ia mengaku justru di untungkan dimana masyarakat bali bisa bersatu.

“Sebenarnya mereka yang melaporkan saya salah set, justru membuat orang bali bersatu, makanya kalo liat pendapat liat pendapat medsos nya bali jangan melihat pendapat medsos luar. Kalo pendapat medsos luar dia memang membully dia memang menjelekan karena agamanya beda. Secara politik propaganda sebenarnya saya di untungkan.” Tutupnya. (Tik)