Thomson News – Setelah terjun langsung di beberapa wilayah di Pulau Jawa, kini giliran Pulau Dewata Bali didatangi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada hari Sabtu (13/1) di desa Serangan Propinsi Bali.

Dalam acara temu wicara bersama keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP) kantor kelurahan serangan kecamatan Denpasar Selatan, Menko Airlangga Hartarto kembali hadir ditengah masyarakat untuk memastikan kelancaran dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan berkelanjutan tersebut bagi masyarakat yang rentan terhadap dampak kenaikan harga pangan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Anggota DPR RI, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Dida Gardera, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Asisten Deputi Pangan Kemenko Perekonomian Muhammad Saifulloh, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional Rachmi Widriani, Executive General Manager Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Denpasar Hendri Lasmana, Pimpinan Wilayah Perum BULOG Provinsi Bali Sony Supriyadi, serta sejumlah perwakilan Pemerintah Daerah Bali.

Di hadapan para penerima bantuan , Menko Airlangga menyampaikan bahwa bantuan beras ini untuk mengantisipasi dampak El Nino yang terjadi. “Pemerintah mengantisipasi musim tanam untuk mundur dua bulan akibatnya panen raya kita yang biasa bulan April akan bergeser ke bulan mei atau Juni. Karena di bulan Januari ini baru sebagian mulai musim tanam,” jelas Airlangga.

“Dalam Rapat Kabinet yang lalu saya meminta kepada Bapak Presiden, karena saya juga sudah muter ke beberapa daerah, hampir seluruhnya minta dilanjutkan BLT. Alhamdulillah Bapak Presiden setuju untuk dilanjutkan sampai bulan Juni 2024. Teknisnya sedang kami bahas lagi, ” lanjut Airlangga

Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga berkesempatan untuk menyapa dan berdialog langsung dengan para Penerima Bantuan Pangan yang memiliki mata pencaharian yang berbeda antara lain pedagang gorengan, pembantu rumah tangga, buruh, cleaning service, dan nelayan pencari kerang. Momen tersebut juga dimanfaatkan Menko Airlangga untuk mendengarkan aspirasi masyarakat terkait dengan kelanjutan berbagai program bantuan Pemerintah serta penyerahan bantuan secara simbolis kepada PBP.

Penyaluran bantuan pangan juga turut membantu menekan kenaikan harga beras di masyarakat, dimana pada September 2023 inflasi beras tercatat mencapai 5,61% dan turun menjadi 0,48% di Desember 2023. Sementara itu, alokasi bantuan pangan beras secara nasional di tahun 2024 akan disalurkan kepada 22 juta PBP yang masing-masing akan menerima 10kg beras/bulan. Untuk Provinsi Bali sendiri, bantuan akan disalurkan kepada tidak kurang dari 188.617 PBP.

“Bantuan pangan ini menjadi program Pemerintah untuk meringankan beban masyarakat, terutama akibat kenaikan harga pangan yang terjadi karena El Nino, keterlambatan dari musim panen karena musim kemarin kekeringan. Tadi masyarakat juga sudah menyampaikan aspirasinya, terutama terkait keberlanjutan pemberian bantuan ini, dan akan saya sampaikan kepada Bapak Presiden,” Tutup Menko Airlangga. (Tik)